Yayasan Dharma Kasih | Peduli Yatim di Cakung Jakarta Timur

Bagaimana Hukumnya Mengenai Qurban Online ?

Bagaimana Hukum Qurban Online ?

Mari kita simak juga pengertian dari qurban online. Seiring berkembangnya teknologi saat ini, banyak dari umat muslim yang mulai mengikuti qurban dengan sistem online.

Qurban dengan sistem online praktiknya cukup mudah dan bisa dilakukan dalam jarak jauh dimanapun dan kapanpun.

Untuk melakukannya, kita hanya perlu mentransfer sejumlah uang yang sesuai dengan harga hewan qurban pada saat itu kepada panitia yang kemudian mengurus semuanya. 

Mulai dari pemilihan hewan qurban, penyembelihan hingga pembagian daging qurban kepada orang-orang yang membutuhkan di daerah tertentu akan dilakukan oleh panitia tersebut.

Namun, tentu saja kita tidak pernah tahu siapa saja yang ikut mengurus uang yang kita titipkan untuk qurban tersebut telah dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya dan siapakah yang melakukan proses penyembelihan?

Dengan segala pertanyaan tersebut lalu bagaimana hukum qurban secara online bagi umat muslim yang ingin melaksanakannya? 

Hukum Qurban Online

Tentu sebagai ummat Islam, kita ingin selalu meneladani Rasulullah dan menjalankan seluruh sunnahnya agar mendapat banyak keutamaan kelak di akhirat. Untuk itu, berikut adalah beberapa ayat Al-Quran dan hadits tentang perintah melaksanakan kurban agar kita bisa memahami dan memaknai ibadah kurban secara mendalam.

Dalil Al-Qur’an Tentang Perintah Qurban

Ayat Al-quran banyak membahas tentang kurban. Ibadah kurban memang telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Ibrahim dan Ismail AS. Namun, qurban juga dilanjutkan oleh Rasulullah SAW hingga terus diajarkan kepada umat Islam. Berikut adalah dalil Al-Quran mengenai qurban.

Berqurban Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT.

“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).”

(QS. Al-Kautsar: 2)

Berkurban Bentuk Ketaqwaan dan Ketundukan pada Allah SWT

“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.”

(QS: Al-Hajj: 34)

Dalam ayat di atas, disebutkan bahwa penyembelihan hewan kurban yang berorientasi kepada Allah SWT adalah sebagai bentuk syukur dan berserah diri kita kepada Allah SWT. Hewan-hewan kurban adalah sebagai salah satu bentuk rezeki  yang Allah berikan kepada kita. Menyembelihnya satu saja dari setiap muslim, tentu tidak akan mengurangi rezeki yang telah Allah berikan kepada kita.

Selain itu, dilanjutkan kembali oleh ayat 36-37,

“Maka makanlah sebagiannya (daging qurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Daging daging qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”

Bentuk Ketaatan dan Mengesakan Allah SWT

“Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya shalatku, nusuk/ibadah qurbanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah rabb semesta alam.  Tidak ada sekutu bagi-Nya, aku diperintahkan seperti itu dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri.”

(QS. Al-An’am: 162)

Hadits Tentang Kurban 

“Nabi Muhammad SAW. berkurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya melihat Nabi Saw. meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut, kemudian Nabi Saw. membaca basmalah, takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri.”

(HR Bukhari)

Hadist kurban ini menunjukkan bahwa Rasul menyembelih hewan kurban dengan tangan sendiri serta sambil menyebut nama Allah. Karena penting dan banyak sekali keutamaan ibadah kurban, maka barang siapa yang memiliki kelapangan sangat dianjurkan sekali untuk berkurban. Seperti yang disampaikan dalam hadits di bawah ini,

“Barangsiapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat salat kami.”

(HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah)

Setiap Helai Rambut, Darah, Daging Kurban Menjadi Pemberat Amalan Kita Kelak

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.”

(HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)

BACA JUGA: BAGAIMANA HUKUMNYA JIKA PEKURBAN TIDAK MELIHAT PEMOTONGAN HEWAN KURBAN?

Terlebih jika kurban kita pun dapat menjangkau banyak orang yang membutuhkan dan mengukir senyum kebahagiaan untuk mereka. Semoga Allah permudah ibadah kurban kita di tahun ini.

Tinggalkan Komentar